Sistem yang digunakan KSP Mitra Dhuafa mampu menjadi obat kemiskinan

Sistem yang digunakan KSP Mitra Dhuafa mampu menjadi obat kemiskinan

Permasalahan kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan besar. Untuk menyelesaikan persoalan kemisikinan ini diperlukan tanggung jawab bersama dari berbagai pihak, dimulai dari pihak Pemerintah, Swasta, lembaga profersi, perguruan tinggi maupun masyarkat itu sendiri. Penurunan kualitas Sumber Daya Manusia, hadirnya kecemburuan sosial, pengangguran, kerentanan, kriminalitas merupakan dampak buruk yang bisa terjadi jika permasalahan kemisikinan tidak diwaspadai secara serius. Perlu upaya dan langkah konkrit untuk menanggulangi itu semua.

Banyak sekali faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kemiskinan dalam suatu negara. Salah satu faktor terjadinya kemiskinan di Indonesia adalah kurangnya jumlah modal yang dimiliki oleh masing-masing orang untuk mendirikan suatu usaha demi menopang perekonomian per Individu. Sebenarnya permasalahan modal seperti ini dapat diantisipasi oleh pemberian kredit yang diberikan oleh lembaga bank ataupun non bank. Namun dalam pemberian kredit kepada masyarakatpun, dalam kenyataannya masih ditemukan permasalahan, salah satunya adalah pembatasan atau pemilihan pemberian kredit hanya kepada masyarakat dengan usaha besar, untuk Usaha Kecil Mikro biasanya selalu menjadi prioritas terakhir.Dengan adanya kendala seperti itu, biasanya masyarakat yang memiliki usaha kecil lebih tertarik pada lembaga selain bank.

Salah satu lembaga yang bisa menjadi tujuan masyarakat pemiliki Usaha Mikro Kecil untuk mendapatkan modal kredit adalah melalui Koperasi Simpan Pinjam Mitra Dhuafa. Dalam kegiatannya memberikan kredit kepada masyarakat kecil dan sektor informal, Koperasi Simpan Pinjam Mitra Dhuafa (KOMIDA) menerapkan metode Grameen Bank. Metode Grameen Bank merupakan program penyaluran kredit mikro yang lebih ditujukan untuk masyarakat miskin yang berada di pedesaan. Sejak diluncurkan pertama kali di Bangladesh, metode Grameen Bank sudah banyak memberikan manfaat positif bagi pemanfaatnya, sehingga mengundang banyak negara untuk mengadopsi program ini termasuk Indonesia.

Jika penerapannya dilakukan secara maksimal, Grameen Bank dipercaya memiliki multifungsi bagi masyarakat miskin.
Grameen Bank dirasa memiliki fungsi dalam memberikan fasilitas kredit yang produktif bagi masyarakat desa.
Grameen Bank dianggap cocok dengan perilaku dan sifat masyarakat desa, karena menggunakan sistem metode yang mengadospi keuangan perbankan dan sistem arisan. Selain itu Grameen Bank dapat memberikan pinjaman tanpa ditetapkan agunan, yang membuat ini lebih dilirik oleh masyarakat desa. Fungsi lainnya selain pemberian kredit, Grameen Bank meberikan pelatihan dan pengetahuan kepada masyarakat desa, baik pengetahuan mengenai kredit maupun pengelolaan modal yang baik dan benar.

Melalui Metode Grameen Bank ini, diharapkan nantinya perekonomian masyarakat desa dapat menjadi lebih berkembang pesat dan lebih produktif. Dengan begitu, Koperasi Simpan Pinjam Mitra Dhuafa (KOMIDA) yang juga menerapkan Metode Grameen Bank, diharapkan mampu menjadi obat bagi permasalahan kecukupan modal bagi masyarkat kecil dan pelaku usaha informal dalam mengatasi kemiskinan yang ada di Indonesia.



Leave a Reply