Menuju Sejahtera Kisah Inspirasi Ibu Badriah
- May 15, 2019
- Posted by: komida
- Category: Artikel
Bertemu dengan banyak orang sudah menjadi makanan rutin untukku, dari berbagai wilayah dengan beragam latar belakang yang berbeda. Mengikuti alur hidup para wanita tangguh yang berjuang demi menyambung hidup untuk kesejahteraan keluarganya. Salah satu contoh anggota KOMIDA yang bernama Bu Badriah, beliau adalah seorang wanita berusia 41 tahun yang bertempat tinggal di desa Sumurgung kecamatan Montong kabupaten Tuban. Diusianya yang tak lagi muda, beliau tetap berjuang membantu mecari nafkah untuk keluarganya dan tidak hanya bergantung pada pak Pardi, suaminya yang berprofesi sebagai tukang tambal ban dan petani.
Bu Badriah berupaya untuk bisa membuka usaha sendiri untuk menghasilkan rupiah dengan tak lupa kewajibannya sebagai seorang ibu rumah tangga. Beliau bergabung di KOMIDA dan membentuk kumpulan pada tahun 2017 dan mendapatkan pinjaman dari KOMIDA untuk modal usaha berupa warungan yang didirikan didepan rumahnya. Pada saat itu yang masih serba kekurangan untuk modal awal. Waktu itu KOMIDA memberikan pinjaman umum pertama yang masih relatif kecil.
Dengan mayoritas matapencaharian penduduk desa sumurgung yang masih mengandalkan hasil bumi setiap musimnya. Maka usaha dagang atau warungan adalah salah satu cara yang tepat untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Usaha bu Badriah telah terwujud, namun dalam hidup pasti ada pasang surut perekonomian. Usaha warung bu Badriah yang kadang bisa ramai pembeli dan kadang juga sepi pembeli, tapi tidak menyurutkan semangat beliau untuk mendapatkan rupiah demi kelangsungan hidup dan kewajiban sebagai anggota KOMIDA.
Beliau juga seorang yang rajin menabung dari uang yang disisihkan untuk modal setiap harinya. Dalam kumpulan, bu Badriah berperan sebagai ketua center. Beliau cukup aktif dalam menjalankan tugas sebagai ketua center. Beliau juga sangat peduli dengan kumpulannya. Dan juga selalu ramah dengan petugas dan sesama anggota.
Bu Badriah ingin mengembangkan usahanya, karena disekitar tempat tinggalnya belum ada yang jual mie ayam maka beliau mengajukan pembiayaan kedua untuk tambahan modal jual mie ayam diwarungnya. Usahanya terus berjalan dan semakin banyak pembeli walupun lokasi tempat tinggalnya jauh dari keramaian dan terkendala tentang masalah sumber air bersih. Hal ini membuat bu Badriah berfikir untuk meningkatkan taraf hidup yang lebih baik, yang sebelumnya masih susah untuk mendapatkan air bersih. Beliau harus menimba air dari jarak yang jauh dengan susah payah.
Akhirmya beliau berniat mengakses pembiyaan di KOMIDA berupa pembiyaan sanitasi. Yang beliau gunakan untuk pembuatan sumur bor dirumahnya. Walau pada waktu itu sempat ragu karena pengalaman dari tetangga yang pernah mencoba mengebor sumur dengan modal yang tidak sedikit tetapi hasilnya gagal yang sudah mencapai kedalaman 30 meter. Tapi beliau tetap yakin untuk melanjutkan niatnya untuk mengakses pembiayaan sanitasi dan sudah disetujui oleh pihak keluarga.
Dalam pengerjaannya juga terdapat banyak rintangan, pertama lokasi geografis rumah ibu Badriah yang terletak didataran tinggi yang jauh dari sumber air sehingga proses pengeboran yang cukup sulit dan beresiko gagal dalam pengerjaannya, kedua untuk struktur tanah yang berbatu sehingga menyulitkan pekerja untuk mencapai sumber air dan beresiko mata bornya patah. Namun dengan kerja keras dan keyakinan, sumber air dapat tercapai dikedalaman 43 meter didalam tanah.
Tak sampai disitu saja, untuk memancing airnya keluar juga dibutuhkan air dari atas tanah dan sumber air yang ada disana jauh jaraknya, dan harus mendatangkan dari jauh dengan jumlah yang tak sedikit yang diangkut dengan mobil tangki serta membutuhkan biaya yang tak sedikit pula.
Kini keadaan bu Badriah dalam kegiatan sehari-hari dan MCK semakin membaik, tak perlu lagi harus menimba air dari jauh menggunakan jerigen yang biasa dibantu oleh anaknya setiap pagi dan pulang sekolah yang jaraknya hampir 1 km dari rumahnya. Kehidupan bu Badriah kini menjadi lebih baik dari sebelum bergabung di KOMIDA. Prestasi beliau juga bagus di kumpulan, beliau juga rajin menabung setiap minggu karena usahanya sudah semakin berkembang dan tidak terkendala lagi dengan air. Beliau sering mendapat pesanan dari warga sekitar untuk acara hajatan. Kini kehidupan bu Badriah yang sejahtera telah terwujud karena KOMIDA. Beliau sangat berterimakasih kepada KOMIDA.
Dengan adanya KOMIDA bu Badriah merasa sangat terbantu sekali dan tak hanya bu Badriah, tapi juga anggota lainnya. Hal ini membuktikan bahwa kehadiran KOMIDA diberbagai wilayah khususnya dipedesaan sangat membantu para wanita prasejahtera untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga, serta peningkatan kesehatan bagi anak-anak anggota. Saya senang bisa menjadi bagian dari KOMIDA untuk bisa membantu banyak orang. Terimakasih KOMIDA.