Membatik; Ketekunan dan Tradisi Yang Membuahkan Nilai Ekonomi

Membatik; Ketekunan dan Tradisi Yang Membuahkan Nilai Ekonomi

mitradhuafa.com,- Ibu Yamtini, seorang ibu rumah tangga yang memiliki kecintaan terhadap seni batik. Sejak tahun 1997, Yamtini mulai mempelajari teknik membatik secara mandiri, tetapi baru pada tahun 2012 ia memutuskan untuk serius menjalankan usaha batik tulisnya.

Ibu Yamtini menciptakan gaya batik yang unik dan khas, menggabungkan elemen-elemen tradisional dengan sentuhan modern. Motif yang ia goreskan selalu bertemakan alam, juga ada motif seni klasik yang selalu ia hadirkan.

Batik produknya pun diberi nama “Batik S-Tin,” yang terinspirasi dari nama panggilan akrabnya.

Meskipun awalnya bisnis Batik S-Tin belum terlalu dikenal secara luas, namun dengan semangat dan ketekunan, Ibu Yamtini bertekad untuk mengembangkan usahanya. Keberhasilannya dalam menjalankan usaha batik tulis ini tidak lepas dari peran Ibu Yamtini dengan tekun terus berusaha mengenalkan hasil karyanya. Terlebih, setelah bergabung dengan KSP Mitra Dhuafa (KOMIDA), Ibu Yamtini semakin tekun dalam mengembangkan usahanya.

Ibu Yamtini adalah salah satu anggota KOMIDA yang aktif. Selama 6 tahun bergabung Ibu Yamtini sangat merasakan dampak manfaat KOMIDA untuk usaha yang tengah digelutinya. Ibu Yamtini pula mendapatkan bantuan pinjaman MitraUMi KOMIDA, sebuah produk pinjaman yang memberikan modal untuk mengembangkan usaha Batik S-Tin. Bantuan ini memungkinkan Ibu Yamtini untuk membeli alat-alat batik yang lebih baik, bahan baku yang berkualitas, serta mengikuti pelatihan yang diselenggarakan oleh KOMIDA untuk meningkatkan pengelolaan usaha dan strategi kreatif dalam pengembangan usahanya.

Dengan semakin berkembangnya Batik S-Tin, Ibu Yamtini meyakini bahwa produk batik bisa semakin dikenal dan diminati oleh para pelanggan, baik di Indonesia maupun mancanegara. Mereka berharap Batik S-Tin dapat menjadi salah satu kebanggaan industri fashion Tanah Air.

Bantuan Pinjaman MitraUMi dari KOMIDA bukan hanya memberikan keuntungan finansial bagi Ibu Yamtini, tetapi juga memberikan dukungan sosial dan jaringan yang kuat. Ia dapat berbagi pengalaman, ide, dan keterampilan untuk anggota KOMIDA lainnya, serta mendapatkan inspirasi dari pengrajin batik yang telah berhasil.

Keberhasilan Batik S-Tin tidak hanya berdampak positif bagi Ibu Yamtini tetapi juga memberikan kontribusi ekonomi yang signifikan bagi keluarga. Melalui usahanya, Ibu Yamtini kedepan berharap menciptakan ruang workshop dan wisata membatik bagi siapapun yang ingin belajar, juga tentunya menciptakan lapangan kerja baru bagi perempuan di desa dan meningkatkan kesejahteraan mereka.

Kisah Ibu Yamtini dan Batik S-Tin menjadi inspirasi bagi banyak orang, terutama perempuan, untuk memperjuangkan impian mereka dan mengembangkan usaha mikro dengan dukungan dari berbagai pihak. Batik S-Tin tidak hanya sebuah produk batik, tetapi juga simbol keuletan, semangat, dan kolaborasi antara seni dan keuangan inklusif yang dapat mengubah kehidupan seseorang dan memajukan masyarakat.



Leave a Reply