Koperasi Bukan Badan Usaha Sembarangan
- September 19, 2019
- Posted by: komida
- Category: Artikel
Koperasi dinilai sebagai badan usaha kelas dua merupakan hal yang biasa dipandang oleh sebagian kalangan.
Padahal koperasi berpotensi dan memiliki kekuatan untuk kokoh dalam menghadapi gejolak ekonomi, ditambah dengan sumber kekuatan yang berasal dari anggota-anggotanya akan membuat koperasi semakin kuat.
Jiwa gotong royong yang berada dalam tubuh koperasi dirasa bisa menjadi motor utama penggerak usaha.
Jiwa kegotongroyongan ini harus diterapkan dalam semua aspek, baik dari segi anggota maupun manajemen, agar koperasi bisa eksis di negeri ini.
Koperasi juga bisa menempati posisi yang strategis dalam pembangunan ekonomi jika didukung social capital, manajemen profesional, serta mengikuti inovasi di era digital.
Membangun persepsi dan pemahaman masayarakat luas tentang koperasi itu merupakan badan usaha yang bukan sembarangan adalah salah satu pekerjaan rumah yang perlu diperhatikan juga.
Stakeholder yang dirasa bisa membantu itu semua adalah dari media masa.
Media masa dirasa memiliki peran dalam mengedukasi masyarakat luas.
Koperasi sejak lama dan sering digaungkan adalah sebagai ekonomi kerakyatan. Akan tetapi pada kenyataannya media-media, baik nasional ataupun lokal, seringkali memposisikan koperasi sebagai pengisi berita alternatif.
Ada banyak koperasi besar didunia seperti Fonterra, Ace Hardware dan lain-lain yang membuktikan bahwa koperasi bukan badan usaha kelas bawah.
Ini sebenarnya bisa menjadi trigger bagi para jurnalis untuk lebih mempublikasikan koperasi sebagai masa depan ekonomi Indonesia.
Dalam Industri 4.0 ini koperasi juga sebenarnya mampu untuk mengikutinya, karena nilai-nilai dan prinsip-prinsip koperasi yang dijalankan sejak dahulu tidak ada yang berubah, semuanya diyakini secara konsisten antar anggotanya atau biasa disebut sebagai genuine co-operative.
Teknologi Digital yang mulai banyak digunakan dunia usaha saat ini bisa juga diterapkan dalam koperasi.
Bukan hanya demi mengikuti perkembangan jaman tapi juga untuk alat efisiensi pelayanan koperasi kepada anggotanya.
Semua teknologi ini harus digunakan koperasi secara bijak dan untuk memberikan yang terbaik bagi anggotanya.