GERABAH; Dari Hobi Menjadi Pundi Rupiah

GERABAH; Dari Hobi Menjadi Pundi Rupiah

Meski tidak pernah bersekolah Ibu Mahira memiliki bekal hobi yang sangat meyakinka. Bercerita masa kecil, ibu mahira menyampaikan dahulu sangat jarang masyarakat yang tidak mampu bersekolah karena minimnya ekonomi di setiap keluarga. Namun, Ibu Mahira tidak patah arang, ia memutuskan untuk terus belajar dengan semampu yang ia bisa dan menekuni hobi kerajinan tanah liat (gerabah) sebagai jalan untuk meningkatkan ekonomi keluarga.

Wanita kelahiran 1958 Banyumulek – Lombok barat ini, merupakan sosok Wanita yang memiliki bakat yang begitu telaten dalam membut gerabah dari tanah liat. Ia menekuni pembuatan gerabah ini dari jaman kanak-kanak, dan sampai sekarang Ibu Mahira merupakan pengrajin yang juga memiliki toko oleh-oleh dan kerajinan gerabah.  

Ibu Mahira seorang janda yang pekerja keras. Iya bergabung dengan KOMIDA sejak 2019  dan memperoleh pembiayaan usaha dari KOMIDA untuk meningkatkan usaha gerabahnya. Pinjaman pertama yang ia ambil digunakan untuk membeli gerabah-gerabah dari masyarakat setempat untuk memenuhi permintaan dari konsumennya. Sebab sebelumnya Ibu Mahira kesulitan dalam memenuhi  banyaknya permintaan konsumen. Sehingga, disamping ia membuat gerabah, ia juga dibantu oleh beberapa tetangga yg merupakan pengrajin yang sama dengan beliau untuk memenuhi kebutuhan pasar.

Beberapa pengrajin gerabah dikampungnya sudah tidak pusing lagi untuk memasarkan hasil kerajinannya, dikarenakan akan ditampung dan dipasarkan langsung oleh Ibu Mahira.

Sosok wanita pekerja keras ini sangat bersyukur dengan adanya pinjaman dari KOMIDA sehingga ia dapat menigkatkan usahanya dengan sangat signifikan.

Ibu Mahira sangat bersyukur bergabung di KOMIDA, dikarenakan usahanya sekarang semakin meningkat. Dan ia dapat membantu memasarkan produk kerajinan yang dimiliki juga beberapa hasil karya masyarakat sekitarnya. Selain sukses dalam peningkatan usaha, Ibu Mahira sudah mulai menyisihkan sisa hasil usahanya di KOMIDA untuk tabungan masa tuanya nanti, dan ia pun sekarang sudah bisa mengikuti kegiatan arisan dikampungnya.

Saat ini Ibu Mahira telah mampu mengakses pinjaman hingga delapan juta rupiah untuk pinjaman modal usaha. Selain itu, Ibu Mahira pula telah menikmatihasil dari Pinjaman ARTA, dengan membeli mesin cuci, sebagai penunjang meringankan pekerjaan rumah. Karena ia sudah merasa repot dalam keseharian, terlebih faktor usia yang tidak lagi muda. “Dengan adanya mesin cuci dari pinjaman ARTA KOMIDA, saya sudah tidak lagi menghabiskan waktu dan tenaga lebih banyak untuk urusan mencuci pakaian” pungkas Ibu Mahira dengan wajah senang.

(Comdev KOMIDA)



Leave a Reply